Artikel Terbaru :

TERNATE ADALAH SALAH SATU KOTA TERTUA DI DUNIA


Top of Form

SUBA JOU TERNATE


Ternate adalah salah satu kota tertua di dunia. Kota ini telah ada sebelum abad pertengahan dan menjadi pusat imperium Islam terbesar Indonesia timur.
Massa yang melaku kan aksi menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar mi nyak (BBM) di Ternate, Rabu (28/3), memblokir landasan Bandara Babullah, Ternate.
Awalnya, massa melakukan unjuk rasa di depan kampus I Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. Kemudian, massa menerobos ke landasan Bandara Babullah setelah merusak pagar bandara, lalu membakar ban di landasan bandara sehingga pesawat yang hendak mendarat terpaksa dialihkan ke Bandara Buli, Kabupaten Halmahera Timur.

Nama Babullah begitu dihormati warga Maluku Utara, karena dia salah satu Sultan Ternate yang paling terkenal, selain Sultan Khairun.
Keduanya mampu mengalahkan kedigdayaan Portugis di Ternate.

“Ternate panas!“ Itulah salah satu judul pemberitaan karena pengunjuk rasa masuk wilayah objek vital. Dengan begitu, polisi harus dibantu aparat TNI dari Korem 152 Babullah.
Komandan Korem Kolonel CZI M Effendi pun memantau pengamanan bandara di Ternate itu.
Aparat gabungan dari polisi dan TNI pun berusaha menurunkan tensi Ternate. Ya, kata `Ternate', dalam kamus bahasa Ternate yang disusun Rusli Andi Atjo, disebutkan sebagai turun dari tempat yang tinggi.
“Berasal dari kata `tara no ate'.
Artinya, turun ke bawah dan pikatlah dia. Maksudnya, turun dari tempat yang tinggi untuk memikat para pendatang supaya mau menetap di pantai atau tempat itu,“ kata Rusli Andi Atjo. Kata `tara' juga berarti ke bawah (arah selatan). Ini berarti, letak atau posisi Kota Ternate berada di bagian selatan pulau Gapi.

Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (Jakarta, 1994, Jilid 16: 208) disebutkan, sebelum agama Islam masuk ke pulau ini, orang Ternate terbagi atas empat kelompok. Pertama, Tubo yang mendiami puncak Gunung Gamalama. Kedua, Tobona yang mendiami daratan tinggi Faramadiyahi. Ketiga, Tabanga yang mendiami daerah hutan. Keempat, Toboleu yang mendiami daerah pesisir pantai.
Di dalam setiap kelompok itu terdapat beberapa kekerabatan yang disebut soa dan dipimpin oleh kepala soa. Sedangkan, beberapa kepala soa menjadi satu kesatuan yang dipimpin oleh momole.
Apa itu momole? Itulah kata lain dari makhluk halus. Kata momole berasal dari kata tomole yang artinya kesungguhan dalam tindakan.
Momole berjumlah empat orang.
Pertama, Duturo Malamo bertugas menjaga langit agar tak runtuh. Kedua, Bala Malamo bertugas untuk menerangi bumi. Ketiga, Tolu Malamo bertugas menjaga keselamatan bumi. Keempat, Hai Malamo yang bertugas menjaga ketertiban bumi.
Keempat momole yang ada di Ternate itu menjadi satu konfederasi yang dipimpin oleh kolano atau raja.

Kolano pertama dari kerajaan Ternate adalah Cico Baiguna alias Baab Mashur Malamo dari Foramadiyahi.
Dalam tugasnya, kolano dibantu oleh beberapa Bobato dan Badan Penasihat. Di samping itu, terdapat Dewan Adat yang dipimpin oleh Soasio dan Sangaji. Setelah agama Islam mulai dihayati, struktur kepemimpinan kolano (kerajaan) berubah menjadi kesultanan dan sebutan kolano menjadi sultan.
Meskipun demikian, masyarakat adat Ternate memandang kolano adalah sosok yang lebih pada aras yang memiliki kesan gaib. Sedangkan, sultan adalah penguasa kerajaan yang bercorak Islam. Dalam struktur kolano, ikatan genealogis dan teritorial berperan sebagai faktor pemersatu.
Sedangkan, dalam kesultanan, agama Islam yang menjadi faktor pemersatu.

Dalam struktur kesultanan, selain terdapat lembaga-lembaga tradisional, ada juga lembaga-lembaga keagamaan. Tak banyak yang tahu bahwa Kota Ternate termasuk salah satu kota tertua di dunia. Mengapa? Karena kota ini telah ada sebelum abad pertengahan dan menjadi pusat imperium Islam terbesar Indonesia timur sekaligus sebagai kota perdagangan dan pusat pemerintahan.
Ternate adalah kota perdagangan yang menarik minat dan kedatangan bangsa Asia, seperti Arab, Gujarat, dan Cina. Selain itu, juga bangsa Eropa, seperti Belanda pada 22 Mei 1599, Inggris pada 14 November 1579, dan Spanyol yang tiba di Tidore pada 18 November 1521. Itulah sebuah penghormatan kepada tuan atau dalam bahasa ternate disebut suba jou.
(source: Republika edisi Selasa, 10 April 2012  Oleh Selamat Ginting)
Bottom of Form