Artikel Terbaru :

Sumber Energi Masa Depan

skema elektrolisis air
Produksi hidrogen dari air lewat proses elektrolisis sebenarnya sudah ditemukan sejak lama, tetapi pemanfaatannya tak banyak mendapatkan dukungan karena energi dan biaya yang dikeluarkan hampir sama dengan manfaat yang didapat. Semua itu karena pemisahan atom hidrogen dari atom air memerlukan energi yang besar. Proses hidrolisis biasanya butuh tegangan tinggi sehingga tak efisien. Karena itu, berbagai ilmuwan berlomba-lomba menemukan metode pemisahan hidrogen dari air yang lebih efisien.

Dalam kasus eco power booster, efisiensi didapatkan dari pemanfaatan energi listrik yang sudah ada di kendaraan, yaitu aki yang mendapat suplai listrik dari mesin saat berjalan. Energi listrik dari aki kendaraan inilah yang digunakan untuk proses elektrolisis air untuk memisahkan hidrogen dan oksigen.

Peneliti dari dua Laboratorium Departemen Energi Amerika Serikat, yaitu Laboratorium Teknologi Energi Nasional dan Laboratorium Nasional Argonne, telah menemukan metode yang lebih efisien dan ekonomis untuk memisahkan hidrogen dari air, yaitu metode dekomposisi katalitik air. Metode ini menggunakan membran campuran untuk konduksi proton dan elektron. Air menjalani proses dekomposisi pada permukaan membran. Hidrogen kemudian diionisasi sementara proton dan elektron berjalan menembus barisan membran itu. Lalu, setelah keluar di permukaan membran sebaliknya, proton dan elektron bergabung kembali membentuk molekul hidrogen. Metoded ini tak memerlukan listrik tengangan tinggi.

Ada lagi ide menggabungkan reaktor nuklir dengan fasilitas produksi gas hidrogen dari air melalui metode dekomposisi air dengan membran ini. Salah satunya adalah penggunaan reaktor nuklir temperatur tinggi berpendingin gas [high temperature gas cooled reactor/HTGR] yang menggunakan gas helium. HTGR yang beroperasi sebagai pembangkit listrik biasa akan menjadi sumber panas dari gas helium yang dipanaskan oleh reaksi nuklir. Panas inilah yang diperlukan untuk proses dekomposisi air termokimia guna memisahkan hidrogen dan oksigen di air lewat membran.

Riset pada produksi hidrogen lewat termokimia telah dilakukan berbagai negara yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir. Lembaga Energi Atom Kanada menjalankan riset ini untuk disinergikan dengan berbagai pembangkit-pembangkit tenaga nuklir yang ada. Jepang, Amerika Serikat, dan Prancis menyempurnakan teknologi siklus termokimia untuk produksi hidrogen dari air ini.

(sumber: Republika edisi Senin, 16 April 2012 hal 31 Oleh Rahmad Budi Harto)